A.
Penulisan Garis Besar Program Media (GBPM)
GBPM merupakan
petunjuk yang dijadikan pedoman oleh para penulis naskah di dalam
penulisan naskah program media. GBPM dibuat dengan mengacu pada
analisis kebutuhan, tujuan, dan materi. Untuk program media, GBPM disusun
setelah dilakukan telaah topik yang akan dibuat programnya. Kegiatan telaah
topik ini perlu dilakukan, karena tidak semua topik yang ada dalam GBPP
cocok untuk dibuat media tertentu misalnya video atau radio. Misalnya
topik-topik yang berisi materi pembelajaran yang bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan psikomotorik yang memerlukan penjelasan
visual.Topik-topik yang menampilkan kemampuan psikomotorik lebih cocok
diproduksi untuk media video atau media cetak atau tatap muka di
kelas. Misalnya, rumus-rumus yang sulit yang menghendaki waktu lama untuk
penjelasannya bila ditampilkan di layar TV. Rumus ini akan lebih jelas kalau
disajikan di depan kelas. Untuk program radio, materi yang cocok
adalah materi pembelajaran yang memerlukan dukungan khayal visual
yang sulit disajikan di depan kelas. Misalnya program-program apresiasi atau
program pengayaan yang sifatnya kognitif. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh
dari sajian media ini antara lain adalah :
· Terjadinya
persamaan persepsi.
· Effisien
: tidak memerlukan penjelasan yang panjang.
· Effektif:
sampai ke sasaran
· Motivatif
dan rekreatif.
Berdasarkan hasil
telaah yang dilakukan, topik-topik yang sudah teridentifikasi dimasukkan ke
dalam topik-topik GBPM berikut TPU (Tujuan Pembelajaran Umum) dan
TPK (Tujuan Pembelajaran Khususnya). Telaah topik ini akan sangat membantu
dalam tahap-tahap selanjutnya, misalnya dalam hal komplikasi produksinya,
apakah program yang dimaksud memerlukan bantuan dokumentasi (rekaman
audio yang direkam untuk bahan dokumentasi yang penting, misalnya pidato
presiden) atau cukup dilakukan liputan secara live? Hal-hal yang demikian
tentunya akan berpengaruh pula dalam penyusunan budget produksi, karena
pelaksanaan perekaman di satu tempat dan perekaman di tempat yang
berpindah-pindah akan membawa konsekuensi biaya, demikian pula lama
(durasi) program yang berimbas pada penggunaan bahan baku, editing,
illustrasi musik dan lain-lain.
Untuk penyusunan
program Radio/Audio Instruksional, disamping sebagai acuan materi GBPM juga
bermanfaat untuk menentukan jumlah topik dan sub topik yang saling
berhubungan dalam program audio/radio tersebut. GBPM dapat juga digunakan untuk
memprediksi (antisipasi) durasi program.
Contoh:
Garis-garis ProgramMedia (GBPM)
No
|
Topik
|
Tujuan Umum
|
Tujuan Khusus
|
Pokok-pokok Materi
|
Keterangan
|
1
|
Pelaksanaan
Sholat
|
-Siswa
memahami cara-cara pelaksanaan sholat
|
1. -Siswa dpt mengidentifikasi rukun-rukun sholat
2. -Siswa dpt melafalkan bacaan sholat
3. -Siswa dpt mempraktekan gerakan tubuh dlm sholat
|
1. -Rukun sholat
Ba-bacaan sholat
3. -Gerakan tubuh dalam sholat
|
1. -Sumber: Buku Fiqih sholat
2. -Alat: perlengkapan sholat
|
1. Penulisan
Naskah Media
Naskah media adalah bentuk penyajian materi pembelajaran
melalui media rancangan yang merupakan penjabaran dari pokok-pokok materi
yang telah disusun secara baik seperti yang telah dijelaskan di atas. Supaya
materi pembelajaran itu dapat disampaikan melalui media, maka materi tersebut
perlu dituangkan dalam tulisan atau gambar yang kita sebut naskah program
media. Naskah program media maksudnya adalah sebagai penuntun kita dalam
memproduksi media.Artinya menjadi penuntut kita dalam mengambil gambar dan merekam
suara.Karena naskah ini berisi urutan gambar dan grafis yang perlu diambil oleh
kamera atau bunyi dan suara yang harus direkam.
Gambar:
Flowchart Pembuatan Rancangan Isi Media
ANALISIS
KEBUTUHAN
|
ANALISIS
SISWA
|
ANALISIS
SUMBER
|
TOPIK
|
Tahapan dalam pembuatan atau penulisan naskah adalah berawal
dari adanya ide dan gagasan yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran,selanjutnya
pengumpulan data dan informasi, penulisan sinopsis dan treatment, penulisan
naskah, pengkajian naskah atau revisi naskah, revisi naskah sampai naskah siap
diproduksi.
Ada beberapa macam bentuk naskah program media, namun pada
prinsipnya mempunyai maksud yang sama, yaitu sebagai penuntun dan usaha
memproduksi media pembelajaran. Naskah program media terdiri dari urutan gambar,
caption atau grafis yang perlu diambil dengan alat kamera dan suara atau bunyi
yang diambil dengan alat perekam suara. Lembaran naskah tersebut dibagi menjadi
dua kolom, di sebelah kiri terdiri dari gambar, caption atau grafis. Sedangkan
di sebelah kanan berisi narasi atau percakapan yang dibaca narator atau pelaku,
dan suara lain yang diperlukan.
Petunjuk
praktis untuk menulis naskah narasi:
|
ISTILAH-ISTILAH PENTING DALAM NASKAH MEDIA
SIMBOL
|
PENJELASAN
|
ANNOUNCER (ANN)
|
Pihak yang member informasi
tentang suatu acara akan disampaikan. dapat juga dikatakan bahwa Announcer
berfungsi untuk membuka sebuah program audio
|
NARRATOR
|
Fungsinya hampir sama dengan
fungsi Announcer, namun kalau narator menginformasikan sajian materi. jadi
narator sudah berada dalam program. apa yang disampaikan oleh narator sudah
menjadi bagian dari isi program audio
|
MUSIK
|
Music perlu dituliskan dalam naskah,
yang menunjukkan bahwa pada adegan tersebut perlu disisipkan music yang
sesuai
|
SOUND EFFECT (FX)
|
Adalah suara-suara yang terdapat
dalam program audio untuk mendukung terciptanya suasana atau situasi
tertentu. Sound Effect dapat berupa suara alamiah, atau sengaja dibuat dengan
manipulasi tertentu. seperti suara binatang, suara letusan, dan sebagainya
|
FADE IN DAN FADE OUT
|
Adalah simbol yang artinya bahwa
pada adegan tersebut music masuk secara perlahan (Fade IN) dan jika
music sedang berjalan maka hilangnya pun secara perlahan (fade out)
|
OFF MIKE
|
Situasi dimana suara yang
ditimbulkan seolah-olah dari kejauhan. untuk menimbulkan efek ini sumber
suara harus menjauhi mike
|
IN-UP-DOWN-UNDER-OUT
|
Simbol ini menjelaskan bahwa music
masuk secara perlahan (IN), kemudian naik (UP) setelah music naik secara
optimal maka diperlukan untuk kembali turun secara cepat (DOWN), kemudian
music perlahan rendah dan terus bertahan rendah selama bebefrapa menit
(UNDER) sampai akhirnya music perlahan hilang (OUT)
|
LONG SHOT (LS)
|
Pengambilan yang memperlihatkan
latar secara keseluruhan dalam segala dimensibdan pernbandingannya
|
MEDIUM SHOT (MS)
|
Pengambilan gambar yang
memperlihatkan pokok sasarannya secara lebih dekat dengan mengesampingkan
latar belakang maupun detail yang kurang perlu
|
CLOSE-UP (CU)
|
Pengambilan gambar yang
memfokuskan pada subjeknya atau bagian tertentu. lainnya dikesampingkan
supaya perhatian tertuju kea rah itu
|
Contoh Membuat Naskah Media Grafis
Media grafis (seperti gambar, poster, grafik, diagram,
karikatur, komik) adalah media yang dihasilkan dengan cara dicetak melalui
teknik manual atau dibuat dengan cara menggambarkan atau melukis, teknik
printing, sablon, atau offset, sehingga media ini disebut juga sebagai printed
material atau bahan-bahan yang tercetak.
Prosedur
umum dalam merancang media grafis dapat dilakukan dengan mengikuti
langkah-langkah sebagai berikut:
1.
Mengidentifikasi
program, dalam hal ini tentukanlah: Nama mata pelajaran, pokok bahasan, dan sub
pokok bahasan, tujuan pembelajaran, atau kompetensi yang diharapkan, dan
sasaran (siswa yang akan menggunajan: kelas, semester).
2.
Mengkaji
literature, dalam membuat media cetak ini guru selanjutnya menentukan isi
materi yang akan disajikan pada kedua media tersebut. Perlu diketahui bahwa
menentukan isi yang akan disajikan pada media cetak dann media presentasi bukan
memindahkan semua isi dalam buku teks, namun perlu dikemas sedemikian rupa
sehingga materi dapat divisualisasikan lebih tepat, merangkum materi yang
disampaikan, jelas dan menarik minat dan perhatian siswa.
3.
Membuat naskah. Naskah untuk media grafis
berisi sketsa visual yang akan ditampilkan berisi objek gambar, grafik,
diagram, objek foto dan isi pesan visual dalam bentuk teks. Naskah untuk media
presentasi berupa storyboard dengan format double kolom berisi kolom visual
yang diisi dengan semua tampilan dan bentuk visual dan kolom audio.
4.
Kegiatan Produksi. Media cetak dapat dibuat
secara manual atau menggunakan computer. Cara manual berarti diperlukan
keterampilan khusus untuk menggambar, melukis atau membuat dekorasi objek
grafis. Bahan-bahan yang diperlukan seperti kanvas/kertas, cat air, kuas,
minyak, spon, berbagai bentuk hahan, dan lain-lain. Cara kedua menggunakan
computer grafis menggunakan software aplikasi penggunaan gambar dan dicetak
dengan printer warna.
Contoh: STORY BOARD MANASIK
HAJI
NO
|
VISUAL
|
AUDIO
|
1.
|
GRAFIS
|
INSTRUMENTALIA
|
2.
|
CAPTION
|
Narrator:
Haji
menurut bahasa artinya: maksud.
Menurut istilah artinya: bermaksud
berkunjung ke Masjidil Haram (ka’bah) untuk tujuan tertentu
|
3
|
Life/LS
|
INSTRUMENTALIA
|
4
|
Narrator:
Rukun
Haji adalah kegiatan yang harus dilakukan dalam Ibadah Haji. Jika tidak
dikerjakan maka Hajinya tidak syah. Rukun haji ada 5, yaitu: niat, ihram,
wukuf di Arafah, thawaf, dan Sa’i antara shafa dan marwah.
|
|
5
|
Grafis
|
Narrator:
Ihram
ialah permulaan melakukan manasik haji atau umrah. Ihram ada 3 macam:
1-Ihram Ifrad, yaitu ihram untuk haji saja. Setelah
selesai, kemudian ihram lagi untuk umrah
2-Ihram Tamattu’, yaitu ihram dari batas daerah tertentu
(sesuai dengan daerah masing-masing) kemudian ihram lagi untuk haji di Makkah
3-Ihram Qiran, yaitu ihram untuk haji dan umrah bersama-sama
|
6
|
Grafis
|
Narrator:
Wukuf
di Arafah
merupakan rukun haji yang paling besar. Dalam wukuf tampak persamaan yang
merata antara sesame manusia, semua yang ada menjadi satu dalam persamaan.
Waktu wukuf dimulai sejak tergelincirnya matahari pada hari Arafah (tanggal 9
dzulhijjah) sampai terbit fajar
|
7
|
Grafis
|
Narrator:
Tawaf IfadahMengelilingi
Ka'bah sebanyak 7 kali, dilakukan setelah melontar jumroh Aqabah
pada tgl 10 Zulhijah
|
8
|
Grafis
|
Narrator:
Sa'i Berjalan atau berlari-lari kecil
antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak 7 kali, dilakukan setelah
Tawaf Ifadah
|
9
|
Wajib haji ada 3, yaitu:
1.
Ihram dari miqat
2.
Melempar jumrah 3 kali
3.Tahallul
(mencukur rambut kepala)
|
|
10
|
Lontar
Jamrah
Melontar
dengan batu kerikil yang mengenai marma (jamrah ula, wusha dan Aqabah) dan
batu kerikil masuk kedalam lubang marma pada hari nahr dan hari
tasyrik.
|
|
11
|
Tahallul:
Bercukur
atau menggunting rambut setelah melaksanakan Sa'i
|
|
12
|
Tertib:
Mengerjakan
kegiatan sesuai dengan urutan dan tidak ada yang tertinggal.
|
2. Mengadakan
Tes atau Uji Coba dan Revisi
Tes adalah kegiatan untuk menguji atau mengetahui tingkat
efektifitas dan kesesuaian media yang dirancang dengan tujuan yang diharapkan
dari program tersebut. Sesuatu program media yang oleh pembuatnya dianggap
telah baik, tetapi bila program itu tidak menarik, atau sukar dipahami atau
tidak merangsang proses belajar bagi siswa yang ditujunya, maka program semacam
ini tentu saja tidak dikatakan baik.
Tes atau uji coba tersebut dapat dilakukan baik melalui
perseorangan atau melalui kelompok kecil atau juga melalui tes lapangan, yaitu
dalam proses pembelajaran yang sesungguhnya dengan menggunakan media yang
dikembangkan. Sedangkan revisi adalah kegiatan untuk memperbaiki hal-hal yang
dianggap perlu mendapatkan perbaikan atas hasil dari tes.
Jika semua langkah-langkah tersebut telah
dilakukan dan telah dianggap tidak ada lagi yang perlu direvisi, maka langkah
selanjutnya adalah media tersebut siap untuk diproduksi.akan tetapi bisa saja
terjadi setelah dilakukan produksi ternyata setalah disebarkan atau disajikan
ada beberapa kekurangan dari aspek materi atau kualitas sajian medianya (gambar
atau suara) maka dalam kasus seperti ini dapat pula dilakukan perbaikan
(revisi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar